Analisis Yuridis terhadap Peran TNI AL dalam Kerjasama Regional Terkait Pemberantasan Perompakan Bersenjata di Selat Malaka

Authors

  • Ahmad Suberlian N Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL)
  • Alfredo Panataran Purba Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL)
  • Edvien Adi Putra Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL)

DOI:

https://doi.org/10.54755/defendonesia.v8i1.137

Keywords:

Law, Malacca Strait, Indonesian Navy

Abstract

The Strait of Malacca is one of the busiest shipping lanes in the world connecting the Indian Ocean with the South China Sea, but is also vulnerable to armed piracy activities that threaten regional and global security. This threat requires a collective response and effective coordination from the countries involved. This research aims to evaluate the role of the Indonesian Navy (TNI AL) in regional cooperation to eradicate piracy in the Malacca Strait, as well as to analyze the effectiveness of this cooperation in reducing piracy incidents. The research method used is a literature study which involves analysis of legal documents, books, journal articles and information from official websites. Primary data was obtained from Law Number 34 of 2004 concerning the TNI and international regulations such as UNCLOS 1982, while secondary data came from literature on maritime law and regional security. The Indonesian Navy has played an active role in regional cooperation through initiatives such as the Malacca Strait Patrols (MSP) and the Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia (ReCAAP). Joint patrols and information exchange through the ReCAAP Information Sharing Center (ISC) have succeeded in reducing piracy incidents in the Malacca Strait. However, there are still challenges such as differences in naval capacity and coordination obstacles between countries that affect the effectiveness of this cooperation.

References

Andriyani, A. (2022). Peran Indian Ocean Rim Association (IORA) dalam menjaga keamanan di wilayah perairan Indonesia: Studi kasus kejahatan transnasional di wilayah Indonesia periode 2017-2021. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas.

Bila, N. S., Haqqi, H., Wijayati, H., & Alchatib, S. R. (2024). Pengaruh United States Indonesia Comprehensive Partnership Agreement terhadap kerja sama keamanan maritim Amerika Serikat dan Indonesia tahun 2015-2019. Jurnal Polinter: Kajian Politik Dan Hubungan Internasional, 9(2), 46–70.

Darayani, N. M. C. (2022). Kajian hukum pidana internasional dalam yurisdiksi universal terhadap penanggulangan kejahatan perompakan laut di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Sui Generis, 2(1), 1–16.

Febiana, R., & Burhanuddin, A. (2024). Implementasi kebijakan sekuritisasi maritim Presiden Jokowi dalam menghadapi aktivitas ilegal di perairan Indonesia. Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan, 16(1), 44–62.

Ismail, A. (2022). Alasan Indonesia tidak meratifikasi the regional cooperation agreement on combating piracy and armed robbery against ships in Asia (ReCAAP). Jurnal Alternatif: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 13(1).

Iswardhana, M. R., Adi, W., & Chotimah, H. C. (2021). Strategi keamanan laut pemerintah Indonesia untuk menjaga keamanan maritim. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(6), 1406–1428.

Jaya, A. D., Prakoso, L. Y., & Suhirwan, S. (2021). Pertahanan dan keamanan di Selat Singapura terhadap peningkatan pembajakan, konsistensi kebijakan publik, dan konsesi wilayah negara literal. Jurnal Strategi Pertahanan Laut, 7(1), 67–82.

Kurniasanti, K., & Setiyono, J. (2020). Penanggulangan kejahatan perompakan laut di Indonesia berdasarkan perspektif hukum pidana internasional. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 6(1), 29–47.

Matheus, J., Natashya, N., Gunadi, A., & Bunalven, S. N. (2023). Ratifikasi Konvensi SUA 1988: Optimalisasi pengaturan hukum dalam memberantas perampokan bersenjata di wilayah perairan Indonesia. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 12(3).

Nurwahidin, A., & Utomo, A. W. (2020). Kepentingan negara-negara pantai menghadapi ancaman transnational non state actor di Selat Malaka. J. Marit. Indones, 8, 189–217.

Primayanti, L. P. I., Legionosuko, T., & Waluyo, S. D. (2020). Trilateral Cooperation Arrangement sebagai strategi pertahanan Indonesia dalam penanggulangan ancaman asimetris di kawasan Asia Tenggara. Peperangan Asimetris (PA), 6(1).

Purba, D. F. (2024). Penataan penegakan hukum maritim: Menuju Indonesia maju. CV. Gita Lentera.

Syahputra, W. W. H., & Arief Budiono, S. H. (2024). Penegakan hukum oleh Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Jawa Tengah terhadap tindak pidana penyelundupan satwa (Studi kasus: Penyelundupan satwa dilindungi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yani, F., Rahmi, E., Haslam, Y., Purba, B. W., Irfan, M., Kuswanto, A., Hudri, Z., & Hidayatullah, B. (2023). Kajian terhadap penyelesaian kejahatan perompakan di laut Indonesia. Innovative: Journal of Social Science Research, 3(2), 3122–3135.

Yudhanto, G. D., & Legowo, Y. D. (2024). Optimalisasi peran intelijen dalam penanggulangan potensi ancaman terorisme maritim di Selat Malaka. Inovasi Manajemen Bisnis, 6(2).

Yustiningrum, R. R. E., Ramadhan, M. S., Anwar, D. F., Wuryandari, G., Alami, A. N., Prabaningtyas, R. A. R. F., & Elisabeth, A. (2024). Indo-Pasifik dalam politik luar negeri Indonesia: Dimensi geopolitik, geostrategi, & geoekonomi. Penerbit Andi.

Downloads

Published

2024-08-10

How to Cite

Ahmad Suberlian N, Alfredo Panataran Purba, & Edvien Adi Putra. (2024). Analisis Yuridis terhadap Peran TNI AL dalam Kerjasama Regional Terkait Pemberantasan Perompakan Bersenjata di Selat Malaka. DEFENDONESIA, 8(1), 22–38. https://doi.org/10.54755/defendonesia.v8i1.137