Relasi Pertahanan Indonesia-India Era Jokowi dan Hedging Indonesia Dalam Menghadapi Tiongkok

Authors

  • Alfin Febrian Basundoro

DOI:

https://doi.org/10.54755/defendonesia.v5i2.109

Abstract

Kawasan Laut Tiongkok Selatan memanas dalam lima tahun belakangan, menyeret berbagai negara di Asia-Pasifik dalam konflik kekuatan secara geopolitik. Salah satunya, adalah tindakan provokatif Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berupa klaim kawasan perairan Natuna Utara. Praktis, dalam menghadapi tindakan demikian, Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu bersikap strategis, termasuk dalam rangka meningkatkan ketahanan nasionalnya, terutama ketahanan maritim. Tidak hanya secara domestik dengan peningkatan peran dan efektivitas TNI, kerja sama dengan pihak eksternal juga menjadi pilihan. Peningkatan relasi pertahanan-keamanan dengan India menjadi salah satu opsi tindakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Peningkatan relasi pertahanan-keamanan RI-India tersebut merupakan bentuk implementasi konsep hedging, di mana Indonesia berupaya untuk mengambil keuntungan dari konflik Laut Tiongkok Selatan sekaligus menghindari konflik bersenjata yang lebih besar seiring dengan adanya relasi dengan kekuatan regional yang antagonis terhadap RRT. Dalam menganalisis peningkatan relasi tersebut, pendekatan kesetimbangan keamanan (balance of threat) karya Stephen Walt (1988) akan menjadi landasan teoritis dalam artikel ini. Kesimpulannya, bahwa upaya hedging Indonesia di Laut Tiongkok Selatan dengan meningkatkan relasi pertahanan-keamanan dengan India dilakukan dalam berbagai bentuk, di antaranya penandatanganan kesepakatan dan latihan bersama.

 

Kata Kunci: Indonesia, India, Pertahanan, Hedging, Joko Widodo

Additional Files

Published

2021-10-31

How to Cite

Alfin Febrian Basundoro. (2021). Relasi Pertahanan Indonesia-India Era Jokowi dan Hedging Indonesia Dalam Menghadapi Tiongkok. DEFENDONESIA, 5(2), 15–23. https://doi.org/10.54755/defendonesia.v5i2.109